Para astronom menyatakan telah menemukan sebuah planet yang memiliki
jarak 200 tahun cahaya dari bumi dengan pembawaan panas hingga 700
derajat celsius.
Saking panasnya, para astronom menyebut planet ini
sebagai planet neraka. Pasalnya, dalam hitungan jam, planet tersebut
akan mengeluarkan hawa panas hingga 700 derajat celsius, atau sekira
1.300 derajat fahrenheit, lebih panas saat ia berada di posisi dekat
dengan matahari.
Astronom
NASA mengaku telah mengumpulkan pencitraan planet tersebut melalui
teleskop Spitzer. Satu gambar memperlihatkan adanya garis biru di sisi
paling gelap planet tersebut. Sedangkan di sisi sebaliknya, planet
tersebut memunculkan warna merah yang semakin menyala.
"Kami menamai
planet ini sebagai HD80606b, sebuah planet seperti bola raksasa yang
terbentuk dari sekumpulan gas dengan massa berukuran empat kali lipat
lebih besar dari planet paling besar yang ada di tata surya kita,
Jupiter," ujar ketua tim peneliti dari Universitas California Gregory
Laughlin, seperti dikutip melalui AFP, Kamis (29/1/2009).
Lebih
lanjut Laughlin mengatakan, saat mengitari luar tata surya, HD80606b
dapat menghasilkan panas hingga 1,227 derajat celsius, lebih panas dari
luapan larva yang berasal dari letusan gunung berapi.
Hawa
panas dari planet tersebut dapat mengakibatkan atmosfir bumi menjadi
lebih panas dan bahkan sampai menciptakan angin kencang, yang dapat
bergerak sepanjang tiga mil per detik, dari siang hingga malam hari.
Ilmuwan memprediksi, HD80606b dapat berputar dalam orbit matahari setiap 114 hari sekali.
jarak 200 tahun cahaya dari bumi dengan pembawaan panas hingga 700
derajat celsius.
Saking panasnya, para astronom menyebut planet ini
sebagai planet neraka. Pasalnya, dalam hitungan jam, planet tersebut
akan mengeluarkan hawa panas hingga 700 derajat celsius, atau sekira
1.300 derajat fahrenheit, lebih panas saat ia berada di posisi dekat
dengan matahari.
Astronom
NASA mengaku telah mengumpulkan pencitraan planet tersebut melalui
teleskop Spitzer. Satu gambar memperlihatkan adanya garis biru di sisi
paling gelap planet tersebut. Sedangkan di sisi sebaliknya, planet
tersebut memunculkan warna merah yang semakin menyala.
"Kami menamai
planet ini sebagai HD80606b, sebuah planet seperti bola raksasa yang
terbentuk dari sekumpulan gas dengan massa berukuran empat kali lipat
lebih besar dari planet paling besar yang ada di tata surya kita,
Jupiter," ujar ketua tim peneliti dari Universitas California Gregory
Laughlin, seperti dikutip melalui AFP, Kamis (29/1/2009).
lanjut Laughlin mengatakan, saat mengitari luar tata surya, HD80606b
dapat menghasilkan panas hingga 1,227 derajat celsius, lebih panas dari
luapan larva yang berasal dari letusan gunung berapi.
Hawa
panas dari planet tersebut dapat mengakibatkan atmosfir bumi menjadi
lebih panas dan bahkan sampai menciptakan angin kencang, yang dapat
bergerak sepanjang tiga mil per detik, dari siang hingga malam hari.
Ilmuwan memprediksi, HD80606b dapat berputar dalam orbit matahari setiap 114 hari sekali.